NASA telah lama menjadikan keberadaan air sebagai tanda kehidupan ketika mempelajari planet lain. NASA selalu menggunakan motto “ikuti di mana air berada”. Karena itulah, saat NASA mengumumkan bahwa mereka menemukan adanya air di Mars, hal ini sempat membuat masyarakat heboh. Satu pertanyaan yang muncul adalah: apakah di Mars juga ada kehidupan?
Dalam laporan penelitian mengenai penemuan air di Mars, para peneliti berusaha untuk melakukan eksplorasi lebih jauh mengenai daerah gelap di Mars di mana air ditemukan. Dalam sebuah konferensi pers, John Grunsfeld dari Science Mission Directorate, NASA, berkata bahwa dia berharap bahwa suatu hari nanti, NASA akan dapat mengirimkan astrobiologist ke daerah-daerah tersebut untuk melihat apakah memang ada kehidupan di sana.
Seperti dilansir Popular Science, Lee Billings dari Scientific American menyebutkan, mencari apakah memang ada kehidupan di Mars bukanlah hal yang mudah. Outer Space Treaty melarang “kontaminasi berbahaya” terhadap kehidupan di luar angkasa dengan makhluk hidup bumi.
Sebagai informasi, sebelum diluncurkan, pesawat luar angkasa yang digunakan untuk mencari kehidupan harus melalui proses pembersihan untuk memastikan ia terbebas dari mikroba. Mikroba ini akan dikeringkan, dibersihkan dengan bahan kimia, dikenai radiasi UV dan dibiarkan kelaparan.
Meski telah melakukan proses pembersihan tersebut, tetapi terkadang, masih ada bakteri yang bertahan hidup. Misalnya saja, pada rover Curiosity, ditemukan sebanyak 65 jenis bakteri.
Karena itulah, seperti yang dikutip dari metrotvnews.com, COSPAR (Committee on Space Research) telah menentukan beberapa daerah di Mars sebagai “Daerah Khusus”. Daerah istimewa tersebut memiliki kemungkinan tinggi ditemukan kehidupan. Pesawat luar angkasa harus menghindari daerah-daerah khusus ini kecuali jika ia telah melalui proses desinfeksi. Hal ini dilakukan agar Mars tidak terkontaminasi dengan mikroba Bumi, yang dapat membingungkan perangkat pencarian kehidupan.
Sayangnya, rover Mars 2020, yang merupakan pesawat luar angkasa yang mungkin akan digunakan untuk mencari bukti kehidupan di Mars, dilarang untuk mendatangi daerah berair di Mars. Daerah berair tersebut dapat menjadi tempat untuk mikroba berkembang biak dan rover tersebut memiliki generator yang memberikan cukup panas yang memungkinkan mikroba hidup.
Pesawat luar angkasa yang akan dibuat ke depannya akan didesain agar dapat terbebas dari kontaminasi mikroba Bumi. Meskipun begitu, untuk membuat pesawat tersebut, akan dibutuhkan jutaan dollar dan beberapa tahun ekstra untuk memastikan pesawat luar angkasa ini cukup bersih untuk memasuki daerah khusus di Mars.
Mengingat NASA sedang mengetatkan pengeluaran mereka, maka darimana mereka akan mendapatkan dana untuk membuat pesawat ini masih dipertanyakan.
Komentar
Posting Komentar